Minggu, 06 April 2014

ANALISIS COMMON-SIZE

ANALISIS COMMON SIZE
Analisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama. Analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).

Tujuan analisis common-size adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang:
1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.
2. Struktur modal dan pendanaan.
3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.
Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan  (operasi, investasi, dan pendanaa) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Persentase per komponen setiap elemen laporan keuangan dapat dihitung dengan rumus sbb:
[  NERACA
1.      Aktiva =( item-item Aktiva / Total Aktiva)  x 100%
2.      Pasiva = (item-item Pasiva / Total Pasiva) x 100%
[  LABA RUGI
           Laba Rugi =( item-item Laba Rugi/ Total Penjualan) x 100%
Contoh Analisis Common- size
                                                        Brickey Electronics
Neraca Perbandingan
31 Desember 1999 dan 1998
(dalam ribuan dolar)



Persentase Common-size

1999
1998
1999
1998
Aktiva
Aktiva Lancar:
Kas
Piutang dagang (net)
Persediaan
Biaya dibayar dimuka
Total aktiva lancar
Properti dan Peralatan
Tanah
Bangunan dan peralatan (net)
Total properti dan peralatan
Total Aktiva

Utang dan Ekuitas Pemegang Saham
Aktiva Lancar:
Utang dagang
Utang yang masih harus dibayar
Utang wesel (jangka pendek)
Total utang jangka pendek
Utang jangka panjang
Utang obligasi, 8%
Total Utang

Ekuitas Pemegang Saham
Saham preferen nilai pari $ 100, 6%, nilai likuidasi $ 100
Saham biasa pari $ 12
Penambahan modal disetor
Total Modal disetor
Laba ditahan
Total ekuitas pemegang saham

Total Utang dan Ekuitas pemegang saham


1.200
6.000
8.000
300
15.500

4.000
12.000
16.000
31.500



5.800
900
300
7.000

7.500
14.500


2.000

6.000
1.000
9.000
8.000
17.000

31500




2.350
4.000
10.000
120
16.470

4.000
8.500
12.500
28.970



4.000
400
600
5.000

8.000
13.000


 2.000

6.000
1.000
9.000
6.970
15.970

28.970


3,8%
19,0%
25,4%
1,0%
49,2%

12,7%
38,1%
50,8%
100,0%



18,4%
2,8%
1,0%
22,2%

23,8%
46,0%


6,4%

19,0%
3,2%
28,6%
25,4%
54,0%

100,0%


8,1%
13,8%
3,5%
0,4%
56,9%

13,8%
29,3%
43,1%
100,0%



13,8%
1,4%
2,1%
17,3%

27,6%
44,9%


6,9%

20,7%
3,5%
31,1%
24,0%
55,1%

100,0%


Brickey Electronics
Laporan Laba Rugi Perbandingan dan Rekonsiliasi Laba Ditahan
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999 dan 1998
(dalam ribuan dolar)







Persentase Common-size



1999
1998
1999
1998

Penjualan
Kos produk terjual
Laba kotor
Biaya Operasi:
Biaya penjualan
Biaya administrasi
Total biaya operasi
Laba bersih operasi
Biaya bunga
Laba bersih sebelum pajak
Pajak penghasilan (30%)
Laba bersih http://zulkiflispm.blogspot.c
52.000
36.000
16.000

7.000
5.860
12.860
3.140
640
2.500
750
1.750

48.000
34.500
16.500

6.500
6.100
12.600
3.900
700
3.200
960
2.240

100%
69.2%
30,8%

13,5%
11,3%
24,7%
6,0%
1,2%
4,8%
1,4%
3,4%
100%
65,6%
34,4%

13,5%
12,7%
26,2%
8,1%
1,5%
6,7%
2,0%
4,7%

Analisis dari Laporan Neraca:
Laporan Neraca menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan  signifikan komposisi aktiva lancar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Piutang dagang mengalami peningkatan manfaat relatifnya dan baik kas dan persediaan mengalami penurunan manfaat relatifnya. Dengan adanya peningkatan piutang dagang yang sangat pesat, kemerosotan posisi kas akan berakibat pada ketidakmampuan untuk menagih dari konsumen.

Analisis dari Laporan Laba Rugi:
Harga pokok penjualan sebagai persentase penjualan mengalami peningkatan dari 65,7% pada tahun 1998 menjadi 69.2% pada tahun 1999. Dapat juga melihat  hal ini dari titik pandang yang berbeda, persentase laba kotor mengami penurunan dari 34,3% pada tahun 1998 menjadi  30,8 pada tahun 1999. Manajer dan analis investasi selalu memberikan perhatian lebih terhadap persentase laba kotor karena menjadi ukuran berapakah profitabilitasnya.
Referensi :